Gambar Sampul Agama Khonghucu · Bab 5 Rangkaian Turunnya Wahyu Tian
Agama Khonghucu · Bab 5 Rangkaian Turunnya Wahyu Tian
Js Gunadi

22/08/2021 07:50:39

SMA 10 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti

|

81

Rangkaian Turunnya Wahyu

Tian

Peta Konsep

Bab

5

Kategori

kenabian

Shengwang

Shenghuang

Fuxsi (Hetu)

Shennong

Huangdi (Liutu)

Tangyao

Yushun

Dayu (Laoshu)

Chengtang

Wenwang (Danshu)

Boyi (nabi kesucian)

Yiyin (

nabi kewajiban)

Liu Xiahui

(Nabi

keharmonisan)

Nabi Kongzi (Yushu)

Dacheng

Zhisheng

Shengren

82

| Kelas X SMA/SMK

A.

P

endahuluan

Agama Khonghucu bukan sekedar suatu ajaran yang diciptakan

oleh Nabi

Kongzi

, melainkan agama yang telah diturunkan

Tian

melalui

para nabi purba dan raja suci jauh sebelum Nabi

Kongzi

lahir. Seperti

disampaikan oleh Nabi

Kongzi

:

“Aku hanya meneruskan, tidak mencipta. Aku hanya percaya dan

menaruh suka kepada (ajaran dan kitab-kitab) yang kuno itu.” (

Lunyu

.

VII: 1).

Meskipun demikian, bukan berarti Beliau benar-benar ‘bukan

pencipta’, karena bagaimanapun Nabi

Kongzi

tetap merupakan seorang

penyempurna dari ajaran

Rujiao

tersebut. Fung Yulan di dalam bukunya

yang berjudul “

A History Of Chinese Philosophy

” menegaskan...”

Confucius

As a Creator Through Being A Transmitter

...” (Nabi

Kongzi

sebagai

seorang pencipta dengan cara meneruskan).

Oleh karena

Tian

Yang Maha Esa tidak membiarkan sesuatu yang

telah diciptakan itu menjadi berantakan, maka diutuslah orang-orang

terpilih (para nabi) yang mendapat kepercayaan untuk menerima Wahyu.

Agama Khonghucu dalam istilah aslinya disebut

Rujiao

, yang

mengandung makna: “Agama bagi orang-orang yang lembut hati, yang

menjadikan orang terpelajar, halus budi pekertinya, serta taat dan tulus

kepada-Nya.”

Sebutan agama Khonghucu untuk

Rujiao

ini mengikuti kebiasaan

sarjana Barat yang dipelopori oleh

Fr. Matteo Ricci

(1551-1610 Masehi),

yang melihat peranan besar Nabi

Kongzi

dalam menyempurnakan

ajaran

Rujiao

. Selanjutnya para sarjana Barat ini menyebut Nabi

Kongzi

sebagai

Confucius

.

Sejarah suci Agama Khonghucu merupakan latar belakang historis

tumbuh-kembangnya agama Khonghucu, berlandas pada ke-Wahyu-an

Tian

(

Tianxi)

kepada jajaran nabi agama Khonghucu dan merupakan

sumber dari kitab suci

Wujing

dan

Sishu

yang berisi ajaran-ajarannya,

serta mengenal para nabi yang berperan di dalamnya. Bermula dari

nabi purba

Fuxi

(2953 - 2838 S.M.), digenap-sempurnakan oleh

Dacheng

Zhisheng

Kongzi

(Nabi

Kongzi

), dan ditegakkan oleh

Yasheng

Mengzi

(372 - 289 S.M).

Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti

|

83

1. Lima Era

Sejarah suci

Rujiao

(Khonghucu), secara garis besar dapat dibagi

menjadi lima era, yakni:

1.

Era

Sanhuang

(tiga nabi purba);

Fuxi

,

Shennong, Huangdi.

2.

Era

Tangyao

,

Yushun

;

Kedua Raja Suci ini adalah peletak dasar

Rujiao

(Bapak

Rujiao

);

dari

Yao

umat

Ru

mengenal iman akan Satya kepada

Tian

(

Zhong Yutian

), dan dari

Shun

umat Ru mengenal iman akan

Shu

(Tepasalira kepada sesama).

3.

Era Tiga Raja (

Dayu, Chengtang, Wuwang)

Kepemimpinan tiga Raja ini beserta para menterinya

menunjukkan keteladanan para Nabi tentang bagaimana hidup

sebagai umat

Ru

yang

Junzi

.

4.

Era

Dacheng Zhisheng Kongzi

Nabi

Kongzi

adalah Nabi besar yang menggenapkan jajaran nabi

Ru Jiao

sebagai

Tianzhi Muduo

(Genta Rohani

Tian

).

5.

Era

Yasheng

Mengzi

Mengzi

adalah Penegak ajaran Khonghucu, yang menegaskan

serta meluruskan ajaran Nabi

Kongzi

dari penafsiran yang

menyesatkan oleh ‘beratus aliran’ yang tumbuh berkembang

pada zamannya.

2.

Kategori Kenabian dalam Khonghucu

Ke Nabi-an dalam agama Khonghucu dikategorikan dengan sebutan

Shenghuang, Shengwang, Shengren

serta sebutan khusus untuk Nabi

Kongzi

,

Dacheng Zhisheng, Tianzhi Muduo.

Di dalam

Sishu

Wujing

, sebutan itu nyata-nyata tersurat tetapi tidak

secara khusus/tegas menyatakan ‘siapa disebut apa’. Namun demikian,

paling tidak ada beberapa referensi yang bisa digunakan sebagai acuan

dalam menggolongkan ‘tokoh-tokoh’ sesuai kategori ‘ke Nabi-an’ yang

dimaksud.

1.

Yang termasuk

Shenghuang

(nabi purba) antara lain:

Fuxi

,

Shennong

, dan

Huangdi

.

2.

Yang termasuk

Shengwang

(Raja Suci) antara lain:

Tangyao

,

Yushun

,

Dayu

,

Chengtang

, dan

Wuwang

3.

Yang termasuk Shengren antara lain:

Boyi

, Nabi Kesucian

Yiyin

, Nabi Kewajiban

Liu Xiahui

, Nabi Keharmonisan

84

| Kelas X SMA/SMK

3. Karakteristik Huruf

Sheng

(琞)

Huruf

Sheng

(

) terbentuk dari 3 (tiga) radikal huruf yakni; huruf

Er

(

) telinga,

Kou

(

) mulut, dan

Wang

(

) raja. Huruf

Wang

(

)

terdiri dari radikal huruf

San

(

) tiga, dan

Kun

( ) tembus.

Er

(

) telinga menyimbolkan: Yang mendapatkan pencerahan

(menerima Wahyu) melalui ‘pendengarannya’ (telinga).

Kou

(

) mulut menyimbolkan: Yang mengajarkan (menyabdakan)

melalui ‘kata-katanya’ (mulut).

Wang

(

) raja terdiri dari karakter:

-

San

(

) tiga, dan

Kun

( )

tembus, menyimbolkan 3 (tiga)

unsur yaitu;

Tian

, Di,

Ren

(Tuhan, Bumi, Manusia) yang di kenal

dengan

Sancai

(Tiga Hakikat).

-

Tembus artinya menembusi tiga unsur tersebut.

-

Wang

(王)

raja, mempunyai makna “seseorang yang mendapat

karunia

Tian

, mempunyai daerah kekuasaan di alam/bumi serta sebagai

pemimpin rakyatnya”.

Maka

Sheng

(琞)

adalah orang yang terpilih mendapatkan

pencerahan menerima wahyu

Tian

menjalin/merangkai hukum

Sancai

(tiga hakikat) yakni:

Tian, Di, Ren.

B.

Rangkaian Wahyu Tian

1. Wahyu Hetu

Wahyu Hetu atau Peta dari sungai He (

河图

) diterima oleh nabi Purba

Fuxi

, wahyu tersebut dibawa oleh

Longma

(Kuda Naga) Berisi tentang

Xiantian

Bagua

Yin Yang.

Tercatat dalam kitab

Sanfen

(Tiga Makam).

Qian

– Pencipta sebagai pusat Kitab

Yijing

(kitab Perubahan).

Aktivitas 5.1

Tugas Mandiri

Berikan komentar kalian tentang pernyataan Nabi

Kongzi

bahwa

Beliau tidak mencipta tetapi hanya meneruskan ajaran yang sudah

ada: “Aku hanya meneruskan, tidak mencipta. Aku hanya percaya

dan menaruh suka kepada (ajaran dan kitab-kitab) yang kuno itu.”

(

Lunyu

. VII: 1).

Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti

|

85

Wahyu itu berisi:

Xiantian Bagua

dan

Yin Yang

, ditulis

dalam Kitab Tiga Makam (

Sanfen

).

Diagram Bagua sebelum pembabaran,

berisi wahyu tentang tanda-tanda

suci yang melambangkan prinsip

dari unsur

Yin Yang

sebagai dasar

penyusunan Rangkaian Delapan

Trigram.

Serta menjelaskan

Qian

(Tian

sebagai Pusat), sebagai Khalik yang

telah menjadikan alam semesta

dengan segala isinya, makhluk dan

segala peristiwa di dalamnya. Ini

semua merupakan bukti Keagungan Jalan Suci

Tian

, yang menjadi dasar

dari kitab

Yijing

(Kitab Perubahan).

Nabi Purba

Fuxi

(2953 – 2838 SM.)

Fuxi

adalah orang dari

Tienciu (Henan), Tayhoo.

Beliau adalah Nabi

Purba

Rujiao

yang pertama kali menerima wahyu Tian, yaitu wahyu

Hetu

(Peta dari sungai

Huanghe

).

Masyarakat pada era Nabi

Fuxi

dikenal dengan sebutan Masyarakat

Keluarga Seratus dimana nabi Purba

Fuxi

sebagai pemimpinnya.

Bersama-sama dengan pembantunya Nabi

Fuxi

telah meletakan dasar

peradaban bagi umat manusia.

Karya-karya tersebut antara lain:

Menemukan alat pancing, jala dan tombak.

Mengajarkan membuat jebakan hewan liar.

Nuwa (adik perempuan

Fuxi

) menyusun Undang-Undang tentang

etika perkawinan.

Nabi

Nuwa

Nuwa

(adik perempuan

Fuxi

) menjadi pembantu utama baginda

Fuxi

di dalam menetapkan undang-undang, khususnya hukum perkawinan

dan tertib melakukan sembahyang dan ibadah.

Sezaman dengan Beliau, dikenal pula tokoh-tokoh lain seperti

You

Chaoshi

yang mengajarkan orang membangun tempat tinggal di atas

pohon.

Sui Renshi

yang mengajarkan orang membuat pemantik untuk

menyalakan api.

Sumber: Dokumen Kemdikbud

Gambar 5.1

Wahyu

Hetu

(peta

dari sungai

He

)

86

| Kelas X SMA/SMK

Nabi Purba

Shennong

(2838 - 2698 SM.)

Beliau adalah penerus kepemimpinan Nabi Purba

Fuxi

yang berasal

dari Kwiehu (

Shandong

),

Yantee

. Meskipun tidak tercatat sebagai

nabi Purba yang menerima Wahyu

Tian

, namun karya Beliau amat

berpengaruh terhadap peradaban-kehidupan umat manusia, khususnya

yang berkenaan dengan sarana/bumi (

Khun

), pengolahan benih dan

kelangsungan hidup (sehat). Ditulis dalam Kitab Tiga Makam (

Sanfen

).

Beliaulah yang pertama kali mengajarkan “Upacara Pemakaman

Jenazah” (

Dizong

), di mana sebelumnya jenazah dibiarkan disantap

burung (

Niaucong

), jenazah diletakkan dibuang di hutan (

Linzong

),

jenazah di hayutkan/dilarung ke sungai/laut (

Shuizong

) dan, jenazah

dibakar/diperabukan (

Huozong

).

Di samping itu, Beliau sangat berperan dalam mengajarkan kepada

masyarakat zaman itu dalam hal pengolahan tanah serta pembudidayaan

tanaman obat (herbal). Oleh karena itu, Beliau mendapat julukan Dewa

Pertanian dan Raja Obat.

Karya-karya Beliau antara lain:

Mengajarkan teknik bercocok tanam dan berternak.

Menciptakan alat bajak.

Menganjurkan penggunaan pupuk kandang dan kompos untuk

tanaman.

Mengenalkan khasiat tumbuh-tumbuhan sebagai obat (herbal

Therapy).

2. Wahyu

Liutu

Wahyu

Liutu

(Peta Firman) diterima

oleh nabi Purba

Huangdi

, Wahyu tersebut

dibawakan oleh seekor ikan besar di pusaran

air

Chwikwi

, antara sungai

He

dan

Lu

.

Nabi Purba

Huangdi

(2698 - 2598 SM.)

Beliau bermarga

Kongsun

bernama

Hianwan

, berasal dari

Yukiong

(

Henan

),

Yu

Himkok

. Beliau menerima Wahyu

Lutu

(Peta

Firman) dari seekor ikan besar pada pusaran

air

Cuiwei

antara sungai

He

dan sungai

Lu

.

Sumber: Dokumen

Kemendikbud

Gambar 5.2

Huangdi

(2698-2598

SM.)

Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti

|

87

Dari hal tersebutlah

Huangdi

memperolah petunjuk Tian dalam

mengemban tugas-tugasnya menetapkan hukum dan membimbing

rakyatnya berbakti kepada Tian (beribadah) serta membina masyarakat

dengan kebudayaan yang beradab, yang merupakan kodrat kemanusiaan

(Ren). Ditulis dalam Kitab Tiga Makam (

Sanfen

), disamping itu masih

ada Kitab

Huangdi

Neijing.

Beliau dikenal sebagai Bapak Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan,

karena dengan para pembantunya Beliau membuat karya besar bagi

umat manusia. Karya-karya lain yang ditemukan pada zaman itu, antara

lain:

Laizu

(puteri dari daerah

Zhanguo

), mengajarkan menenun dari

pengolahan kepompong ulat sutra.

Danao

, menentukan perhitungan kalender dengan sistem Tiangan

Dizhi

(

Lakcap Kakcie

).

• Cangjie,

menemukan

huruf

(berdasarkan

pictograf,

ideograf,

filosofis).

Yongfu, menemukan alat penumbuk beras.

Huodi, mengajarkan membuat perahu dengan Dayungnya.

Li, menemukan cara berhitung.

Huimou, mengajarkan membuat gendewa dengan anak panahnya.

Mendirikan Observatorium dan menciptakan alat petunjuk arah

(kompas).

Merintis pembuatan keramik, memperkenalkan perdagangan di

pasar, menciptakan mata uang sebagai alat tukar.

Menciptakan timbangan dan undang-

undang alat ukur.

Menyusun Tata Pemerintahan

(karenanya Beliau dikenal sebagai

kaisar pertama).

Mengajarkan tentang hukum

memuliakan hubungan – laku bakti

(Xiao).

Memperkenalkan Tata Ibadah

Persembahyangan dan segala bentuk

kesenian.

sumber: Dokumen Kemdikbud

Gambar 5.3

Karya-karya

yang ditemukan pada masa

Raja

Huangdi

88

| Kelas X SMA/SMK

Nabi

Leizu

Leizu

(puteri dari

Xiling

) adalah istri

Huangdi

, penemu cara

pembudidayaan ulat sutera dan banyak membantu baginda

Huangdi

merencanakan tata busana untuk para pejabatnya. Mempunyai 25

orang anak, yang pertama bernama

Xuanxiao

bergelar

Qingyang

yang

menurunkan baginda

Shaohao

yang melanjutkan kedudukan

Huangdi

;

anak kedua bernama

Changyi

; cicit baginda

Changyi

menjadi baginda

Zhuanxu

dan dua belas putera yang lain masing-masing juga menjadi

nenek moyang berbagai marga di

Zhongguo

.

Nabi

Cangjie

Cangjie menteri

Huangdi

, yang

menemukan cara menuliskan huruf-huruf

dengan

menirukan

(terinspirasi) tapak-

tapak hewan yang dilihatnya di tanah

sehingga tercipta tulisan di

Zhongguo

yang

bersifat

piktografi

(tanda

menyerupai

gambar),

idiograf,

dan

filosofis.

Karya nabi

Cangjie

yang utama di

antaranya:

Mencetuskan konsep rumah sebagai

tempat tinggal.

Memperkenalkant teknik memasak

(membakar dan merebus).

Raja Suci

Tangyao

(2357 – 2255 SM.)

Beliau dari kaum

Taotang

, oleh karenanya orang sering menyebut

Beliau

Tangyao

, anak dari Diku ibunya bernama

Qingdou

. Beliau

Sumber: dokumen Kemendikbud

Gambar 5.4

Cangjie

(penemu

huruf)

Penting

Zaman

Fuxi

, Shennong, dan

Huangdi

, dikenal dengan zaman Keluarga

Seratus, dan

Fuxi

adalah pemimpinnya. Zaman Tiga Raja ini termasuk

dalam masa pra sejarah. Setelah pemerintahan

Huangdi

dilanjutkan oleh

Siauho

(putra

Huangdi

) tahun 2598-2514 SM.,

Cwanhok

(cucu

Huangdi

)

tahun 2514 – 1436 SM.,

Koosien

(cucu

Siauhoo

) tahun 2436-2366 SM.,

dan berikutnya (vakum) selama kurang lebih sembilan tahun. Selanjutnya

baginda

Yo u

naik tahta tahun 2357 SM. Mulai dari raja

Yo u

ini

Zhongguo

memasuki zaman sejarah.

Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti

|

89

bergelar

Fangxun

(yang besar pahalanya, cemerlang buah karyanya dan

hasil ciptanya). Beliaulah yang pertama kali mengajarkan pada umat

manusia akan mulianya akhlak insani.

Masyarakat dididik mencamkan kebajikan yang gemilang serta

mulia itu, sehingga dengan demikian dapat tercipta kerukunan hidup

insani yang diterima oleh Tian dan diterima oleh sesama.

Nasihat

Tangyao

yang terkenal, ‘Hati manusia senantiasa dalam

rawan; hati didalam Jalan Suci itu sungguh rahasia/muskil. Senantiasalah

pada yang saripati, senantiasalah pada yang esa itu; pegang teguhlah

sikap Tengah Tepat. Kata-kata yang tidak berdasar jangan didengarkan,

rencana yang tidak jelas jangan diikuti

Bersama dengan para menterinya, tercatat karya-karya sebagai

berikut:

Gaoyao

Menteri yang cerdas dan terpelajar, sangat cakap dalam menunaikan

tugas serta memiliki kemuliaan sebagai nabi, membantu baginda

Yao

dalam menegakkan pemerintahan yang berkebajikan, sesuai dengan

ajaran

Rujiao

.

Gaoyao

merumuskan ajaran yang dikenal dengan

Gaoyao

Erjiude, tercatat dalam Kitab

Yaotian Shujing

.

Xi

dan

He

Menyusun perhitungan dan pembakuan dasar penanggalan

Nongli

.

Yushun

Seorang anak dari rakyat biasa namun memiliki hati mulia serta

sangat menjunjung tinggi perilaku Bakti-memuliakan hubungan.

(dikemudian hari

Shun

diambil sebagai menantu oleh baginda

Yao

, dan

atas dukungan dan kehendak rakyat, Sun menggantikan tahta baginda

Yao

.

Dayu

Yu (

Dayu

atau Yu Agung adalah seorang yang sangat bertanggungjawab

dalam menunaikan/meneruskan pekerjaan besar ayahnya (

Gun

) dalam

mengendalikan banjir, (di kemudian hari

Yu

mendirikan Dinasti pertama

di

Zhongguo

yaitu Dinasti

Xia

).

90

| Kelas X SMA/SMK

Raja Suci

Yushun

(2255 SM. – 2205 SM.)

Banginda

Shun

lahir di

Youxu

terletak di kabupaten

Yongji

Provinsi

Shanxi

. Beliau orang

Yu

Selatan karenanya juga dipanggil

Yushun

.

Shun

bergelar

Zhonghuo

.

Ayahnya disebut orang dengan

nama

Gusou

(orangtua yang buta

mata hatinya), ibunya meninggal

pada usia muda. Ayah dan ibu

tirinya sangat kejam kepada

Shun

,

begitu pula adik tirinya yang

bernama

Xiang

berlaku demikian

serta senantiasa berupaya

mencelakakan

Shun

. Namun

beliau tetap senantiasa berhasil

membangun harmoni dalam

jalinan dengan mereka. Mulanya

diangkat sebagai pembantu Raja

Suci

Ya o

yang kemudian diangkat

sebagai menantu dan akhirnya

atas dukungan rakyat mewarisi tahta kerajaan.

Pada tahun pertama pemerintahannya, beliau menciptakan lagu

yang dinamai

Dashao

. Burung-burung

Fenghuang

datang dan bersarang

di Balairungnya. Pada tahun ketiga pemerintahannya, menitahkan nabi

Gaoyao

membuat hukum dan perundang-undangan untuk negaranya.

Pada tahun ke sembilan pemerintahannya, Baginda Puteri dari Barat

Xiwangmu

datang berkunjung ke istana Beliau dan memberikan cincin

serta busur dari batu Kumala Putih.

Aktivitas 5.2

Diskusi Kelompok

Diskusikan tentang lima cara pemakaman, kaitkan kelima cara

tersebut dengan perkembangan zaman (kondisi sekarang)!

Sumber: blog.yam.com

Gambar 5.5 Nabi

Yushun

(2255 SM.-

2205 SM.)

Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti

|

91

Tahun ke empat belas pemerintahannya, mengangkat

Yu

mewakili

Beliau untuk mengatur pemerintahan. pada tahun ke empat puluh

sembilan pemerintahannya,

Yushun

berdiam di Mingtiao. Pada tahun

kelima puluh pemerintahannya, Beliau mangkat.

Ajaran Beliau antara lain:

Zhongxiao

Xinyi

(Satya kepada Khalik

semesta alam, Memuliakan Hubungan - Bhakti yang sempurna, Tulus

- Dapat Dipercaya melaksanakan Kebenaran, Keadilan dan Kewajiban).

Beliau juga mengajarkan tentang Lima Kewajiban yang Utama (

Wudian

),

Lima Jenis Hubungan (

Wupin

), menjadi masyarakat yang baik (Wu

Dadao-Wulun

) tertulis pada

Shundian

Shujing

, yaitu:

1.)

Ada rasa kasih di antara raja dan menteri (

Junchen Youqin

)

2.)

Ada Kewajiban di antara ayah (orangtua) dan anak (

Fuzi Youyi

)

3.)

Ada Pemilahan di antara suami dan isteri (

Fufu Youbie

)

4.)

Ada Keteraturan di antara Tua/kakak

dan yang muda/adik (

Zhangyou

Youxu

)

5.)

Ada Kepercayaan di antara teman dan sahabat (

Pengyou Youxin

)

M

enteri-Menteri yang Mendampingi Raja Suci

Shun

:

1.

Dayu

(

Yu

Agung), Perdana Menteri (sebelumnya menteri kesusilaan

kemudian menteri pembangunan).

2.

Gaoyao

, Menteri Kehakiman

3.

Yi

, Menteri Kehutanan.

4.

Boyu

, Menteri Pekerjaan Umum.

5.

Kui

, Menteri Kesenian.

6.

Houji

, Menteri Pertanian

7.

Chui

, Menteri Pembangunan.

8.

Xie

, Menteri Pendidikan.

9.

Long

, Menteri Pekerjaan Perhubungan.

Penting

Raja Suci

Tangyao

dan

Yushun

diakui sebagai peletak dasar

ajaran

Rujiao

(agama Khonghucu). Oleh karenanya Beliau

berdua disebut sebagai Bapak

Rujiao

.

92

| Kelas X SMA/SMK

Nabi

Houji

Houji

nama kecilnya

Qi

, putera Nabi Jiangyuan, menteri Pertanian

raja

Yao

dan

Shun

, bermarga

Ji

, nenek moyang raja-raja dinasti

Zhou

1122 SM.–255 SM.

Ketika raja dinasti

Xia

yang bergelar

Taikang

hancur kerajaannya,

keturunan

Houji

berantakan dan hidup di tengah-tengah orang

Rongdi

,

tetapi tetap mampu menjaga warisan budaya leluhurnya serta turun-

temurun sampai kepada Nabi

Gongliu

yang mampu menegakkan jati

dirinya sebagai keturunan

Houji

.

Nabi

Gaoji

Gaoji

menteri Kehakiman

Yushun

. Pada tahun 2253 S.M. menerima

titah

Shun

menetapkan hukum bagi negaranya. Beliau sangat berperanan

dalam mendampingi

Shun

didalam membina pemerintahan yang

membawakan kesejahteraan, kedamaian dan kejayaan bagi rakyatnya.

(

Shujing

II-II.10,11,12;

Shujing

II-III). Beliau bersabda, ‘

Tian

Yang

Maha Esa mendengar dan melihat, sebagai rakyat kita mendengar dan

melihat;

Tian

Yang Maha Esa sungguh menakutkan, begitu juga rakyat

sangat menggentarkan. Maka berhati-hatilah yang mempunyai Negara.”

(

Shujing

III.III-7)

Sembilan kebajikan ajaran

Gaoyao

(

Gaoyao

Zhijiude ), adalah:

1.

Lapang hati disertai wibawa (

Kuan Erli

)

2.

Lembut disertai kokoh tegak (

Rou Erli

)

3.

Terus terang disertai hormat (

Yuan Ergong)

4.

Kritis disertai memuliakan (

Luan Erjing

)

5.

Patuh disertai Perwira (

Ruo Eryi

)

6.

Lurus disertai ramah (

Zhi Erwen

)

7.

Longgar disertai kesucian (

Jian Erlian

)

8.

Perkasa disertai tulus (

Gang Ersai

)

9.

Berani disertai Kebenaran (

Jiang Eryi

)

Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti

|

93

Nabi

Xie

Xie

Menteri Pendidikan raja

Yao

dan

Shun

, nenek moyang raja-raja

dinasti Shang. Ibunya bernama Jian

Di yang menjadi isteri kedua baginda

Diku (cicit

Huangdi

).

Xie

menjadi Situ

(Menteri Pendidikan)

Shun

dan diberi

kediaman di wilayah

Shang Henan

.

Beliau bermarga

Zi

.

Hikayat marga

Zi

ini dikatakan

karena

Tian

berfirman

kepada

Xuanniao

(burung Walet) turun ke

dunia membawakan kelahiran bagi

dinasti

Shang

. Beliau adalah nenek

moyang

Chengtang

atau

Tianyi

yang

berkedudukan di

Bo

Henan pendiri

dinasti

Shang

yang merupakan nenek

moyang Nabi

Kongzi

.

Nabi

Yi

Nabi

Yi

adalah putra

Gaoyao

yang juga menjadi menteri Raja Suci

Shun

dan kemudian menjadi penasehat

Yu

Agung ketika menghadapi

pemberontakan orang-orang

Sanmiao

sehingga berhasil menciptakan

kedamaian, kesejahteraan bagi rakyat dan negara.

Beliau mengingatkan

Yu

Agung dengan bersabda, ‘Hanya oleh

Kebajikan

Tian

Berkenan (

Weide Dongtian

). Tiada jarak jauh tidak

terjangkau (

Wuyuan Fujie

); kesombongan mengundang rugi (

Mon

Zhsaosun)

dan kerendahan hati menerima berkah (

Qian

Shouyi

)

demikianlah senantiasa Jalan Suci

Tian

(

Shinai Tiandao

).

Beruntunglah

Yu

Agung segera menyadari kekhilafannya yang

menyerang dengan pasukan orang-orang

Sanmiao

dan segera merubah

sikapnya sehingga berhasil menundukkan orang-orang

Sanmiao

, bahkan

mereka sangat menghormati

Yu

Agung.

Sumber: blog.yam.com

Gambar 5.6

Nabi

Xie

(Menteri

Pendidikan Raja

Yao

dan

Shun

94

| Kelas X SMA/SMK

3. Wahyu

Luoshu

Wahyu

Luoshu

(Kitab Sungai

Lu

) atau

Lianshan

(Jajaran Gunung).

Diterima oleh Nabi Purba

Dayu

, wahyu terebut dari punggung Kura-

kura Besar di sungai Lu. Dijabarkan dalam Hongfang

Jiuchao

oleh Nabi

Purba

Gaoyao

.

Gen

– Gunung sebagai Pusat.

Wahyu Luoshu ini juga disebut

dengan Wahyu Liangsan – Jajaran

Gunung, Wahyu kejadian dan

perubahan semesta alam yang

menempatkan Trigram (gunung) sebagai pusat. Dinasti

Xia

adalah

Dinasti pertama yang berlangsung turun-temurun dari tahun 2205 SM.

s.d. 1766 SM. Berakhir pada masa pemerintahan

Xiajie

(keturunan ke 17

tahun 1818 SM. – 1766 SM.)

Raja Suci

Dayu

(2205 SM. – 2197 SM.)

Dayu

(Yu Agung) adalah putera Kun

(seorang menteri pada zaman Raja Suci

Yao

) yang berhasil menggantikan tugas

ayahnya dalam mengatasi bencana

banjir selama 13 tahun). Pada masa itu,

Dayu

menerima wahyu

Luoshu

(kitab

dari sungai

Lu

) dari punggung seekor

kura-kura besar yang muncul di sungai

Lu. Tanda suci ini dijabarkan sebagai

Rencana Agung dengan Sembilan Pokok

Bahasan - Hongfang

Jiuchao

.

Sumber: illuminations.nctm.or

Gambar 5.7

Wahyu

Laoshu

dari punggung seekor kura-kura

besar di sungai

Lu

.

Sumber: illuminations.nctm.or

Gambar 5.8

Wahyu

Laoshu

dari

punggung seekor kura-kura besar di

sungai

Lu

.

Sumber: illuminations.nctm.or

Gambar 5.9

Raja Suci

Dayu

pendiri

dinasti Xia (2205 – 2197 SM.)

Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti

|

95

Dayu

bergelar Wenming meneruskan pekerjaan ayahnya (

Chong

Boguan

) yang gagal menanggulangi bencana banjir sehingga dihukum.

Mula-mula ia

Dayu

adalah menteri raja

Yao

dan

Shun

sebagai

Menteri Pekerjaan Umum (

Sikong

) yang kemudian diberikan amanat

menggantikan ayahnya; setelah berjuang tiga belas tahunan (dalam

kitab

Mengzi

ditulis delapan tahun) akhirnya berhasil mengatasi bencana

banjir besar itu.

Tian mengkaruniakannya tongkat dari batu Kumala Hitam (

Tiansi

Xuangui

) dan Wahyu

Luotu

yang masih terdokumentasi di dalam kitab

Shujing

V-IV berjudul Hongfan

Jiuchou

(Pedoman Agung dengan Sembilan

Pokok Bahasan). Di dalam bahasan kesembilan diungkapkan tentang

Lima Kebahagiaan dan Enam Kerawanan di dalam hidup manusia:

Lima Kebahagiaan (

Wufu

) ialah:

1.

Panjang usia memiliki ketahanan/kesehatan (

Shou

);

2.

Kaya Mulia (

Fu

);

3.

Sehat Jasmani Rohani (

Kangning

);

4.

Lestari menyukai Kebajikan (

You Haode

);

5.

Menggenapi Firman sampai a

khir hayat (

Kao Zhongming

)

Enam Kerawanan (

Liuji

) ialah:

1.

Nahas,

Pendek usia, tidak memiliki ketahanan/kesehatan (

Xiong

Duanzhe

)

2.

Sakit (

Ji

)

3.

Sedih Merana (

You

)

4.

Miskin (

Pin

)

5.

Jahat (

E

)

6.

Lemah (

Ruo

)

Penting

Pada masa pemerintahan

Dayu

inilah muncul ujar-ujar

Weide Dongtian,

yang merupakan nasehat dari Nabi

Yi

kepada

Dayu

, yang mengandung

arti “Hanya oleh kebajikan Tian berkenan.” Tercatat dalam Kitab

Dauumu

,

Shujing

.

Dayu

bergelar

Bunbing

.

Raja terakhir Dinasti

Xia

adalah

Xiajie

, tercatat ingkar dari jalan suci

dan kebajikan

Tian

yang telah dirintis dan ditegakkan leluhurnya

selama ratusan tahun.

Xiajie

adalah raja yang tidak bijaksana, kejam

dan sewenang-wenang, hanya mengandalkan kekuatan belaka, tanpa

sedikitpun mengingat akan moral kebajikan yang telah ditanamkan oleh

leluhurnya.

96

| Kelas X SMA/SMK

Nabi

Chengtang

(1766 SM. – 1753 SM.)

Baginda

Chengtang

bernama

Lu

alias

Tian

. Beliau rajamuda dari

negeri

Bo

, keturunan

Huangdi

(kaisar kuning), termasuk juga keturunan

Xie

(menteri pendidikan pada zaman raja suci

Yu

Shun

). Beliau adalah

pendiri Dinasti

Shang

(Dinasti kedua setelah Dinasti

Xia

) setelah

menumbangkan pemerintahan terkahir Dinasti Xia di tangan kaisar

Zhouwang

. Bersama Nabi

YiYin Yang

menjadi penasehat agungnya

Chengtang

menjabarkan Baggua dengan Trigram KUN (Bumi-Sarana)

sebagai pusat.

Catatan:

Ajaran yang terkenal dari baginda

Chengtang

adalah tentang

menjadi rakyat yang ‘Baharu’. “Bila suatu hari dapat memperbaharui

diri, perbaharuilah terus tiap hari dan jagalah agar dapat baharu selama-

lamanya.”

Dinasti

Shang

berlangsung dari tahun 1766 SM. s.d. 1122 SM. dan

berakhir pada raja yang ke 28, yaitu raja

Zhouwang

(1154 SM. – 1122

SM.). Kehidupan rakyat sangat menderita dan tertekan atas kekezaman

pemerintahannya. Pangeran

Pikan

(paman

Zhouwang

) bahkan dibunuh

dengan kejinya karena berani memberikan peringatan dan teguran

kepadanya.

Nabi

Yiyin

(1766 SM. – 1753 SM.)

Yiyin

menteri raja

Chengtang

, wali (Baoheng) raja

Taijia

cucu

baginda

Chengtang

. Beliau bergelar Yuansheng (Nabi Besar Sempurna).

Nabi

Yiyin

disebut juga

Ouheng

. Beliau kemudian menjadi wali raja

(Pohing) pada pemerintahan Taijie (cucu baginda Cheng Tang sekitar

tahun 1753 – 1715 SM). Nesehat Nabi

Yiyin Yang

kepada

Taijia

yang

terkenal adalah “

Xianyou Yide

” (Sungguh hanya ada satu dan milikilah,

yaitu kebajikan), tertulis di dalam Kitab Shangshu,

Shujing

.

Nasihat Nabi

Yiyin

kepada Raja

Taijia

:

Shangdi Tian

Yang Mahatinggi itu tidak terus menerus

mengaruniakan hal yang sama kepada seseorang; kepada yang

berbuat baik akan diturunkan beratus berkah; kepada yang berbuat

tidak baik akan diturunkan beratus kesengsaraan. (

Shujing

. IV: IV,

8)

“Bersama miliki Kebajikan Yang Esa Murni (

Xianyou Yide

)”; “Bukan

Tian memihak kepada kita (

Feitian Siwo

), Tian hanya melindungi

Kebajikan yang Esa (

Weitian Youyu Yide

)

Shujing

IV: VI, 4.

Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti

|

97

Nabi

Zhonghui

Zhonghui

rekan sejawat

Yiyin

,

perdana menteri raja

Chengtang

yang di dalam kitab

Lunyu

VII: 1

oleh Nabi

Kongzi

disebut sebagai

Laopeng

dan di dalam kitab

Mengzi

disebut sebagai

Lao Laizhu

(lihat

Mengzi

VII B: 38-2). Peranan Beliau

dalam dinasti

Shang

dan hubungan

dengan Nabi Baginda

Chengtang

dapat dilihat di dalam

Shujing

IV:

II. Beliau senantiasa mendorong

baginda

Chengtang

memuliakan

dan menjunjung Jalan Suci

Tian

Yang Maha Esa yang akan lestari

melindungi

firman

Tian

yang

dikaruniakan

(

Qinchong Tiandao,

Yongbao Tianming

).

Zhonghui

bersabda,

Wuhu

!

Tian

telah menjelmakan rakyat

(

Weitian Shengmin Youyu

), dengan

memiliki berbagai keinginan maka

bila tanpa seorang pemimpin akan

timbul kekacauan (

Wuzhu Nailuan

).

Demikianlah

Tian

Yang Maha Esa

menjelmakan orang yang dikaruniai

jelas pendengaran dan terang

penglihatan untuk mengatur mereka

(

Wei Tiansheng Congming Shiai

)”

Shujing

IV: II, II, 2.

Nabi

Fuyue

Nabi

Fuyue

adalah menteri dan

penasihat agung raja dinasti

Shang

yang bergelar

Wuding

(1324-1265

S.M). Riwayat beliau disuratkan

didalam kitab

Shujing

IV: VIIIA, VIIIB, VIIIC. Raja

Wuding

adalah

seorang raja Besar dinasti Shang setelah Baginda

Chengtang

. Ia

sangat besar rasa Cinta Kasihnya dan teguh penuh semangat di dalam

menegakkan

Dao

dasar pemerintahan negaranya, pantang hanya

memperturutkan kesenangan saja.

Sumber: illuminations.nctm.or

Gambar 5.11

Nabi Zhonghui

(Loping) perdana menteri raja

Chengtang

Sumber: illuminations.nctm.or

Gambar 5.10

Raja Suci

Dayu

pendiri

dinasti Xia (2205 – 2197 SM.)

98

| Kelas X SMA/SMK

Nabi

Fuyue

semula hidupnya hanya sebagai seorang tukang kayu

di wilayah

Fuyan

. Beliau adalah seorang yang benar-benar suci dan

mampu mengembalikan kejayaan dinasti

Shang

yang sudah mulai surut.

Sabda nabi

Fuyue

: Sungguh

Tian

itu Maha Mendengar, Maha Melihat

(

We Congming

); hanya Nabilah senantiasa menjunjung tinggi hukum-

Nya (

Weisheng Shixian

). Dengan demikian yang menjadi menteripun

akan memuliakannya dan rakyatpun akan taat mematuhi

Nabi

Gongliu

Gongliu

adalah keturunan

Houji

yang leluhurnya hidup terasing

di antara orang-orang

Rongdi

sejak zaman raja

Taikang

(2188 - 2159

SM.) dari dinasti

Xia

kehilangan negerinya. Tetapi

Gongliu

mampu

membangun dan melestarikan kembali karya peradaban bercocok-tanam

yang dahulu dibangun

Houji

.

Putra

Gongliu

yang bernama

Qingjie

berhasil membangun negeri

di wilayah

Bin

. Di kemudian hari seorang keturunannya yang terkenal

sebagai

Gugong

Danfu

mampu membangkitkan kembali karya besar

yang pernah dibangun oleh

Houji

maupun

Gongliu

. Beliaulah yang diberi

gelar sebagai

Taiwang

yang mempunyai dua orang putera yang sangat

terkenal suci dan berbakti, bernama

Taibo

dan

Yuzhong

.

Taiwang

juga

menikahi

Taijia

ng (seorang Nabi perempuan) dan melahirkan soerang

putera bernama

Jili. Jili

inilah ayah Nabi

Jichang

atau Raja

Wenwang

,

ayah Raja

Wuwang

pendiri dinasti

Zhou

(1122-255 SM).

Nabi

Boyi

dan

Shuqi

Boyi

dan

Shuqi

hidup pada masa akhir dinasti

Shang

(abad ke 12 S.M).

Mereka adalah putera raja muda di sebuah negeri kecil bernama

Guzhu

mereka berdua yang melihat raja terakhir dinasti

Shang

(

Zhouwang

)

yang ingkar dari Jalan Suci dan perilakunya sangat sewenang-wenang

mereka telah menolak untuk menjadi pewaris kerajaan di negerinya.

Mereka mengasingkan diri sebagai pertapa di kaki sebuah gunung

di wilayah negeri yang diperintah oleh Rajamuda Barat yang kemudian

kita kenal sebagai Raja

Wenwang

. Kemudian ketika putera raja

Wen

yaitu

Wuwang

memberontak dan menumbangkan dinasti

Shang

, kedua

orang nabi itu berupaya mencegah; setelah tidak berhasil dan dinasti

Shang

hancur serta berdiri dinasti

Zhou

mereka menolak mengabdi

kepada dinasti yang baru dan rela mati menderita kelaparan di tempat

pengasingan dirinya. Maka oleh

Mengzi

, disebut sebagai Nabi yang

menjunjung kesucian.

Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti

|

99

4. Wahyu

Danshu

Nabi

Tairen

Nabi

Tairen

(isteri

Jili

yang merupakan ibunda nabi

Jichang

) adalah

penerima wahyu

Danshu

, namun kitab ini kemudian raib, tetapi pada

waktu

Jichang

42 tahun memerintah sebagai rajamuda Kitab itu muncul

kembali yang dibawa oleh seekor burung pipit merah (

Chique

).

Nabi

Jichang

mula-mula menjadi penguasa wilayah Barat terkenal

dengan gelar

Xibo

(pangeran Barat) kemudian diberi gelar anumerta

Wenwang

; berputera sepuluh orang antara lain

Wuwang

sebagai putera

kedua pendiri dinasti

Zhou

dan pangeran

Zhougong

dan putera ke empat.

Wahyu itu berisi:

Xiantian

Bagua dan

Yin Yang

, ditulis dalam Kitab Tiga Makam

(

Sanfen

). Diagram Bagua sebelum pembabaran, berisi wahyu tentang

tanda-tanda suci yang melambangkan prinsip dari unsur

Yin Yang

sebagai

dasar penyusunan Rangkaian Delapan Trigram, serta menjelaskan

Qian

(

Tian

sebagai Pusat), sebagai Khalik yang telah menjadikan alam

semesta dengan segala isinya, makhluk dan segala peristiwa di dalamnya.

Ini semua merupakan bukti Keagungan Jalan Suci

Tian

, yang menjadi

dasar dari kitab

Yijing

(Kitab Perubahan).

Raja Suci

Wenwang

(1122 SM.)

Raja

Wenwang

bernama

Jichang

,

adalah pangeran Barat dari negeri

Ki

(

Seepik

). Memerintah ketika Dinasti

Shang

mendekati akhir keruntuhannya ditangan

pemerintahan

Zhouwang

.

Karena dianggap berani membongkar

kejahatan

Tiu-ong

, maka

Wenwang

dihukum buang ke tanah

Yuli

oleh

Zhouwang

selama 7 tahun. Pada saat

pembuangan itulah Beliau menerima

wahyu

Danshu

yang dibawa oleh

Zhiniao

(burung merah). Melalui wahyu inilah

Wenwang

menjabarkan

Bagua

yang dikenal

dengan

Houtian Bagua

(

Bagua

setelah

pembabaran).

Nabi

Zhou Gongdan

Zhou Gongdan

adalah putera keempat Nabi Baginda

Wenwang

. adik

dari raja

Wuwang

. Beliau sangat dihormati oleh Nabi

Kongzi

. Kitab yang

ditulisnya antara lain: Kitab

Zhouli

dan

Yili. Zhouli

atau

Zhouguan

sumber: hudong.com

Gambar 5.12

Nabi

Wenwang

/

Jichang

(1134 SM – 1115 SM)

100

| Kelas X SMA/SMK

(Kitab Kesusilaan dinasti

Zhou

) adalah

Kitab yang menjadi dasar hukum dan tata

pemerintahan dinasti

Zhou

, disebut juga

sebagai

Liuguan

(Enam Departemen)

karena isinya membahas tentang enam

departemen yang ada pada zaman dinasti

Zhou

.

Yili

merupakan Kitab Tata Agama

dan Tata Laksana Upacara Agama yang

disusun oleh Pangeran

Zhougong

. Beliau

juga menerima wahyu

Yaoci

yang menjadi

Kalam yang membabarkan tentang

makna masing-masing garis Heksagram

dalam Kitab

Yijing

Setelah

Wuwang

mangkat, Nabi

Zhou Gongdan

diserahi

mandat sebagai

Mengzai

(wali raja)

Zhou

Chengwang

(1115 SM. – 1078

SM.), putera

Wuwang

. Beliau adalah Nabi Besar terakhir sebelum

Nabi

Kongzi

. Nabi

Kongzi

sangat menghormati bahkan senantiasa

bermimpikan tentang pribadi Nabi

Zhou Gongdan

dapat dilihat dalam

Kitab

Lunyu

VII: 5, tentang kebesaran Nabi

Zhou Gongdan

juga dapat

dilihat dalam Kitab

Mengzi

II B: 9; IIIA: 1/4; III B: 9/6; IV B: 20; VA:6; VI

B: 8/6.

Nabi

Tai Gongwang

Tai Gongwang

bernama

Lushang

alias

Jiang

Ziya

menteri raja

Wen

dan kemudian menjadi panglima raja

Wu

dalam peperangan besar

di padang

Muye

dengan raja terakhir dinasti

Shang

yang bernama

Xin

diberi gelar

Zhou Wang

atau

Yinshou

yang berperilaku sewenang-wenang

sehingga dinasti

Shang

tumbang. Di dalam kitab

Mengzi

dikisahkan,

Boyi

menyingkiri raja

Zhou

lalu berdiam di Pantai Laut Utara. Ketika

mendengar raja

Wen

memerintah sebagai raja muda hatinya tergerak dan

segera berkata, ‘Mengapa tidak datang kepadanya, ku dengar Pangeran

Barat itu baik-baik memelihara orangtua’.

Taigong

menyingkiri raja

Zhou

lalu berdiam di Pantai Laut Timur ketika mendengar raja

Wen

memerintah hatinya tergerak dan berkata, ‘Mengapa tidak datang

kepadanya, kudengar pangeran Barat itu baik-baik memelihara

orangtua’. Kedua orangtua itu ialah orangtua Agung (

Dalao

) seluruh

dunia bila mereka sudah mau datang tunduk maka segenap ayah bunda

rakyat seluruh dunia akan datang tunduk pula. Bila ayah bunda rakyat

sedunia mau tunduk, kemana pergi seluruh anak-anaknya? (

Mengzi

.

IVA: 13)

sumber: guoxuecc.com

Gambar 5.13

Nabi

Zhou

Gongdan

(putera ke dua Nabi

Wenwang

)

Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti

|

101

Cinta kasih itulah rumah sentosa dan kebenaran itulah jalan lurus

kalau orang membiarkan rumah sentosa itu kosong dan tidak mau

mendiaminya; Menyingkiri jalan lurus itu dan tidak mau melewatinya

sungguh meyedihkan.

Raja

Wuwang

Putera kedua Nabi

Wenwang

yang bernama Jifa (

Wuwang

) berhasil

menumbangkan pemerintahan

Zhouwang

dan mendirikan Dinasti

Zhou

(tertulis di

dalam kitab Thaisi,

Shujing

).

Jifa bergelar

Wuwang

. Dengan

dibantu oleh para menteri dan penasihat

kerajaan (adik ke 4 yaitu pangeran

Zhou

atau Nabi

Zhou Gongdan

) menyusun

sistem pemerintahan yang dikenal dengan

Liokkwan

atau enam departemen, yakni

terdiri dari:

1.)

Perdana Menteri

2.)

Menteri Upacara/Peribadahan

3.)

Menteri Kehakiman

4.)

Menteri Pertanian

5.)

Menteri Pertahanan

6.)

Menteri Pekerjaan

5.

Wahyu

Yushu

Wahyu

Yushu

(Kitab Batu Kumala) diterima oleh Nabi Besar

Kongzi

yang dibawakan oleh hewan suci

Qilin

, sebagai

Suwang

(Raja tanpa

Mahkota). Tanda Suci;

Zhizuo

Dingshifu

(Menetapkan Hukum Abadi,

Membawa Damai Bagi Dunia) Shouming (Menerima Firman) sebagai

Muduo

(Genta Rohani).

Menggenapi

Yijing

– Babaran Shiyi (sepuluh sayap) dan menulis

Chunqiu

Jingfongchan

; menghimpun dan membukukan Enam Kitab

Suci (

Liujing

).

Yan Zhengzai

Yan Zhengzai

, abad ke 6 SM., adalah puteri seorang cendekia

dari negeri

Song

bermarga

Yan

. Salah satu tokoh penting yang saat

mengandung puteranya mendapat wahyu

Tian

berupa Kitab Batu Kumala

sumber: dokumen penulis

Gambar 5.14

Nabi

Wuwang

(putera kedua

Wenwang

)

pendiri dinasti

Zhao

102

| Kelas X SMA/SMK

(

Yushu

) yang dimuntahkan oleh

hewan suci

Qilin

yang didalamnya

bertulis Shuijing

Zhizi. Xishuai

Zhouer Suwang

(“Putera Sari air suci

akan melanjutkan Dinati

Zhou

yang

telah melemah dan menjadi Raja

Tanpa Mahkota”).

Nabi Besar

Kongzi

(551 SM. – 479 SM.)

Nabi

Kongzi

bernama

Qiu

alias

Zhongni

.

Qiu

berarti Bukit, dan

Zhongni

berarti anak kedua dari Bukit

Ni

. Lahir dari Pasangan

Kong

Shulianghe

dan Ibu

Yan Zhengzai

, Pada Tanggal 27 bulan 8

Im

Yinli

,

di negeri

Lu

(salah-satu Negara bagian Dinasti

Zhou

, di kota

Zouyi

desa

Changping

.

Menjelang kelahiran Beliau, telah

turun wahyu

Yushu

(Kitab Batu Kumala)

yang dibawakan oleh hewan suci

Qilin

.

Wahyu itu menyatakan dirinya sebagai

Suwang

(Raja Tanpa Mahkota).

Kongzi

memiliki tanda suci pada dadanya yang

menyebutkan: Yang menetapkan hukum

abadi dan akan membawa damai bagi dunia

(

Zhi Zuoding Shifu

).

Dalam perjalanan hidupnya, banyak

kejadian yang menunjukkan serta

menyatakan hal ke Nabi-an Beliau,

di antaranya: Tian telah menyalakan

kebajikan dalam diri Nabi

Kongzi

(

Lunyu

.

VII: 6), bahkan Nabi yang lengkap, besar

serta sempurna –

Ciep Thai Sing

dan Nabi

segala masa – Shising (

Mengzi

. V B: 1).

Pewaris rangkaian wahyu (

Lunyu

. IX: 23), serta menegaskan bahwa

Beliau memang utusan yang dipilih

Tian

sebagai Nabi (

Lunyu

. IX: 5).

Sumber: dokumen Kemendikbud

Gambar 5.16

Nabi Besar

Kongzi

551 SM. – 479 SM.

sumber: dokumen Kemendikbud

Gambar 5.15

Qilin

menyemburkan

kitab batu kumala (Yushu)

Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti

|

103

Penunjukkan tegas karya suci Beliau sebagai

Tianzhi Muduo

(

Lunyu

.

III: 24) serta mendapat perintah

Tian

untuk segera menyiapkan Hukum

Suci dengan membukukan Kitab-Kitab Suci bagi umat manusia, termasuk

Chunqiujing

yang ditulis oleh Beliau sendiri (yang dikenal dengan wahyu

Xieshu

atau Kitab Daerah).

Demikian Nabi

Kongzi

telah

menerima Firman

Tian

(

Shou Ming

)

untuk melaksanakan perintah-Nya,

menetapkan ajaran yang selaras dengan

Hukum-Nya (wahyu Kumala Kuning).

Sebagai puncak karya sucinya,

Beliau melaporkan kehadirat Tian akan

selesainya tugas yang diembannya dalam

menghimpun, mengedit, menulis serta

membukukan Kitab-Kitab Suci bagi umat

manusia.

Garis

besar ajaran nabi

Kongzi

adalah

Yiyi Guanzhi

- satu yang menembusi

semuanya yang dijabarkan sebagai

Zhongshu

atau Satya dan Tepasalira.

Satya kepada

Tian

(

Zhongyutian

) sebagai

hubungan vertical, dan Tepasalira kepada sesama manusia (

Shuyuren

)

sebagai hubungan horizontal.

Demikian Nabi

Kongzi

dengan wahyu yang telah diterimanya serta

melalui karya ke-Nabian-nya menyusun

Shi Yi

(sepuluh sayap) yang

menjabarkan, menjelaskan makna-makna rohani, dasar-dasar serta

penggunaan dari Kitab Suci Wahyu Kejadian dari wahyu

Hetu

-wahyu

Luoshu

-wahyu Kwiecong-wahyu

Danshu

(

Zhouyi

), menjadi Kitab Suci

Yijing

yang kita kenal sekarang dan menjadi salah-satu bagian dari kitab

Wujing

(kitab yang mendasari).

Sumber: Widya Karya

Gambar 5.17

Muduo simbol

suci Nabi

Kongzi

Aktivitas 5.2

Tugas Mandiri

Tuliskan benda atau alat-alat yang ditemukan oleh para nabi dan

raja suci yang masih terus digunakan sampai sekarang, dan berikan

komentar kalian terhadap kenyataan tersebut!

104

| Kelas X SMA/SMK

Penilaian Diri

Tujuan Penilaian

Lembar penilaian diri ini bertujuan untuk:

1.

Mengetahui sikap kalian dalam menerima dan memahami tentang

kebesaran dan kekuasaan Tian atas hidup dan kehidupan ini.

2.

Menumbukan

sikap patuh mengikuti kenhendak dan hokum

suci-Nya.

Petunjuk

Isilah lembar penilaian diri yang ditunjukkan dengan skala sikap

berikut ini!

SS

= sangat setuju

ST

= setuju

RR

= ragu-ragu

TS

= tidak setuju

No

Intrumen Penilaian

SS

ST

RR

TS

1

Nabi

Kongzi

bersabda, “Aku hanya

meneruskan, tidak mencipta. Aku

hanya percaya dan menaruh suka

kepada (ajaran dan kitab-kitab) yang

kuno itu.”

.....

.....

.....

.....

2

Nabi

Kongzi

seorang penyempurna,

seorang pencipta dengan cara

meneruskan).

.....

.....

.....

.....

3

Tian Yang Maha Esa tidak

membiarkan sesuatu yang telah

diciptakan itu menjadi berantakan,

maka diutuslah orang-orang

terpilih (para nabi) yang mendapat

kepercayaan untuk menerima

Wahyu.

.....

.....

.....

.....

4

Kata-kata yang tidak berdasar

jangan didengarkan, rencana yang

tidak jelas jangan diikuti.

.....

.....

.....

.....

Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti

|

105

5

Harus ada rasa kasih di antara raja

dan menteri (

Junchen Youqin

)

.....

.....

.....

.....

6

Harus ada Kewajiban di antara

ayah (orangtua) dan anak (Fuzi

Youzi)

.....

.....

.....

.....

7

Harus ada Pemilahan diantara

suami dan isteri (

Fufu Youbie

)

.....

.....

.....

.....

8

Harus ada Keteraturan diantara

Tua/kakak dan yang muda/adik

(Changyou

Youxu

)

.....

.....

.....

.....

9

Harus ada Kepercayaan di antara

teman dan sahabat (

Pengyou Youxin

)

.....

.....

.....

.....

10

Bila suatu hari dapat

memperbaharui diri, perbaharuilah

terus tiap hari dan jagalah agar

dapat baharu selama-lamanya.”

.....

.....

.....

.....

11

Bukan Tian memihak kepada

kita (Feitian Siwo), Tian hanya

melindungi Kebajikan yang Esa

(Weitian Youyu Yide)

.....

.....

.....

.....

Evaluasi Bab 5

A.

Pilihan Ganda

Berilah tanda silang (x) di antara pilihan A, B, C, D, atau E yang

merupakan jawaban paling tepat dari pertanyaan-pertanyaan

berikut ini!

1. Berikut ini termasuk dalam kategori nabi purba (

Shenhuang

) adalah ....

A.

Fuxi

B.

Huangdi

C. A dan B benar

D.

Yushu

E.

Dayu

106

| Kelas X SMA/SMK

2.

Wahyu

Tian

pertama yang diterima oleh Nabi Purba

Fuxi

adalah ....

A.

Hetu

B.

Liutu

C.

Danshu

D.

Yushu

E.

Guichang

3.

Wahyu

yang diterima oleh Nabi Purba

Fuxi

dibawakan oleh hewan

suci, yaitu....

A.

Qilin

B.

Longma

C. Naga

D.

Kura-Kura

E. Burung

Hong

4.

Penerus

kepemimpinan Nabi Purba

Fuxi

yang berasal dari

Kwie

Hu

(Santung), meskipun tidak menerima wahyu

Tian

namun karya

Beliau amat berpengaruh terhadap peradaban kehidupan umat

manusia. adalah....

A. Nabi

Kongzi

B.

Huangdi

C.

Shennong

D.

Wenwang

E.

Tangyou

5.

Yang mendapat

julukan sebagai Dewa Pertanian dan Raja Obat

adalah ....

A.

Huangdi

B.

Wenwang

C.

Dayu

D.

Tangyao & Yushun

E.

Shennoung

6.

Yang

mendapat julukan sebagai Kaisar pertama dan Raja Kebudayaan

adalah ....

A.

Chengtang

B.

Shennong

C.

Wenwang

Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti

|

107

D.

Tang yao & Yushun

E.

Huangdi

7.

Yang mendapat julukan sebagai Bapak agama

Ru

atau peletak dasar

Rujiao

adalah ....

A.

Huangdi

B.

Shennong

C.

Wenwang

D.

You

dan

Shun

E.

Kongzi

8.

Yang mendirikan Observatorium dan menciptakan alat penunjuk

arah adalah ....

A.

Huangdi

B.

Shennong

C.

Wenwang

D.

Tangyao & Yushun

E.

Yu Agung/Dayu

9.

Pembantu Raja Suci

Tangyao

yang terkenal dengan ajaran “

Koo Yau

Ji Kiu Tik

”, adalah ....

A.

Hoo

B.

Kooyau

C.

Dayu

D.

Hi

E.

Yushun

10.

Pembantu Raja Suci Tangyao yang berasal dari rakyat biasa tetapi

memiliki akhlak mulia serta sangat menjunjung tinggi perilaku

Bakti, adalah ....

A.

Hoo

B.

Yi

C.

Dayu

D.

Yushun

E.

Kooyu

108

| Kelas X SMA/SMK

B.

Ur

aian

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan uraian

yang jelas!

1.

Sebutkan

yang termasuk dalam kategori

Shenhuang

dan yang

termasuk ke dalam kategori

Shenwang

!

2.

Sebutkan

hasil karya/ciptaan Nabi Purba

Fuxi

yang menjadi

dasar bagi peradaban umat manusia!

3.

Mengapa Nabi Purba

Shennong

mendapatkan julukan sebagai

Dewa pertanian dan Raja Obat!

4.

Sebutkan

lima macam hubungan (

Wupin

) menjadi masyarakat

yang baik (

Wudadao

) ajaran Nabi

Shun

!

5.

Ajaran yang terkenal dari Raja

Chengtang

adalah?

6.

Tulisakan nasihat Nabi Yi kepada

Dayu

!

7.

Tuliskan nasihat Nabi

Yiyin

kepada Raja

Taijia

!

8.

Tuliskan

nasihat

Chengtang

tentang menjadi rakyat yang

baharu!